Malin, jangan bermain dengan ayam. Pergilah mencari ikan! Ibu akan memasak nasi.
IBU!! SAYA DIPATUK AYAM!
Di sebuah desa, ada anak yatim bernama Malin. Suatu hari ia mengejar ayam. Ibu Malin sudah mengingatkan Malin untuk tidak bermain dengan ayam tetapi Malin tidak mendengar ibunya. Saat mengejar ayam, ia jatuh dan dipatuk. Ibu malin mengobati luka Malin dan menyuruh Malin pergi mencari ikan.
Slide: 2
TIDAK, DIA BUKAN IBUKU!
Malin tetap tidak mau mengakui ibunya. Malin berteriak terus perkataannya, langit menjadi gelap dan petir menyambar.
Slide: 3
Jangan khawatir Ibu. Saya akan menjemput Ibu setelah saya berhasil.
Malin, jangan terlalu lama merantau.
Malin tumbuh menjadi anak yang kuat, rajin, dan penuh semangat. Sekarang Malin sudah beranjak dewasa. Malin meminta izin untuk pergi merantau kepada ibunya. Ibu Malin tidak ingin hidup sendiri, tetapi ia tahu keinginan Malin tidak bisa dicegah. Dengan berlinang air mata, ia melepas Malin pergi merantau untuk mencari pekerjaan.
Slide: 4
Malin, kamu cukup pandai. Saya akan memberimu tugas yang lebih. Pergilah menjual barang ke kota-kota lain, lalu belilah barang di kota itu untuk dijual di sini.
Iya Paman Syam.
Dalam perantauannya, Malin bertemu Saudagar Ali. Ia adalah pedagang yang sangat sukses dan menawarkan Malin untuk bekerja padanya. Malin bersedia dan bekerja sebagai pengangkut barang. Lama-kelamaan, Saudagar Ali menyuruh Malin untuk menjual dan membeli barang.
Slide: 5
Malin, saya sudah tua. Saya ingin pensiun dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya sudah menganggap Malin seperti anak saya, maukah kamu menggantikanku.
Bagaimana dengan Fatimah Paman Syam?
Malin menjadi pedagang yang sangat sukses dan Saudagar Ali ingin Malin menggantikannya karena ingin pensiun. Malin heran, kenapa ia yang menggantikannya karena Saudagar Ali masih memiliki putri bernama Rubayah. Rubayah sangat pandai berdagang seperti Malin.
Slide: 6
Nah, saya juga ingin kamu menikahi Rubayah. Dua kekuatan menjadi satu. Kalian akan jadi pasangan pedagang paling hebat.
.....
Saudagar Ali ingin Malin menikah Rubayah karena mereka akan menjadi pasangan pedagang yang paling hebat. Malin malu akan asal usul dirinya, ia mengaku tidak mempunyai keluarga kepada Saudagar Ali. Merekapun menikah.